Kegiatan aksi nyata pada modul 3.1 mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran saya uraikan dalam bentuk portofolio yang mengandung unsur 4F yaitu Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan di masa yang akan datang).
Facts (Peristiwa):
Melihat kondisi perkembangan zaman dan teknologi saat ini, membuat tumbuh kembang murid juga berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan IT yang dulunya sangatlah minim, sekarang sudah merambat ke seluruh sektor bidang utamanya pendidikan. Tidak terkecuali pada murid, mereka sangat maju dalam memahami penggunaan IT utamanya gadget dan laptop. Sehingga hal inilah yang melatarbelakangi SMP Pesantren IMMIM untuk membuat teknik baru dalam mengupayakan peningkatan penggunaan IT bagi murid.
Pada rapat persiapan Penilaian Tengah Semester (PTS) tahun ini oleh kepala sekolah dan dewan guru, ide itu diangkat sehingga tercipta sebuah gagasan untuk melakukan Penilaian Tengah Semester
pada tahun ajaran ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kepala sekolah mengusulkan PTS tidak lagi menggunakan tes tulis melainkan memberi wadah kepada murid untuk mempresentasikan hasil dari pengalaman belajarnya berupa materi pelajaran di depan teman-temannya menggunakan IT yakni dengan aplikasi powerpoint (PPT). Namun kepala sekolah tentunya meminta pertimbangan dari seluruh dewan guru untuk persetujuan pelaksanaan PTS ini.
Saya selaku salah satu guru di SMP Pesantren IMMIM sangat mendukung gagasan tersebut. Sebab dampak dari pelaksanaan PTS itu sejalan dengan apa yang saya pelajari dari pendidikan guru penggerak terkait pembelajaran berpihak pada murid. Sebab menurut saya, ketika murid tampil mempresentasikan sebuah materi pembelajaran dengan media PPT nya mereka ditantang untuk lebih kreatif dan berani.
Namun tidak semua guru yang menyetujui gagasan ini. Beberapa guru berpendapat pelaksanaan PTS dengan presentasi tersebut hanya akan memperoleh nilai dari satu mata pelajaran saja (sesuai materi yang dipilih untuk dipresentasikan) sedangkan pelajaran lain tidak dilakukan penilaian serupa. Karena satu murid hanya akan mempresentasikan satu mata pelajaran.
Disinilah peran seorang pemimpin pembelajaran mengambil keputusan, apakah tetap menggunakan teknik PTS seperti biasanya ataukah menggunakan teknik PTS dengan penggunaan IT tersebut. Seluruh dewan guru berpikir untuk mencari solusi bersama. Bagi saya keputusan yang berdampak pada murid yaitu penggunaan teknik PTS dengan IT tersebut.
Akhirnya setelah melewati diskusi yang panjang, keputusan yang diambil bersama adalah penggunaan teknik PTS dengan IT. Sedangkan penilaian mata pelajaran lain yang tidak dipresentasikan oleh murid akan diambil dari penilaian harian di dalam kelas oleh gurunya masing-masing. Dan akhirnya kegiatan PTS tersebut diberi nama kegiatan "Festival middle semester".
Feelings (Perasaan):
Perasaan saya setelah melihat pelaksanaan Festival middle semester adalah sangat bangga. Sebab kemampuan murid diluar dugaan para guru. Mereka tampil dengan gagah berani dan menyampaikan materi presentasi layaknya guru/dosen dengan penuh percaya diri. Kreativitas mereka membuat slide materi dengan media PPT juga sangat bagus. Maka kami menganggap keputusan saat rapat PTS adalah keputusan terbaik sebab murid mampu mengeluarkan potensi yang dimilikinya dengan teknik penilaian kali ini. Semoga ke depannya festival midle semester ini bisa terus berlangsung dengan gagasan yang terus dikembangkan agar menjadi lebih adil untuk semua pihak, utamanya untuk murid.
Findings (Pembelajaran):
Pelajaran yang saya dapatkan dari proses pengambilan keputusan ini adalah sebuah keputusan haruslah melihat akan berdampak kepada siapa. Setiap keputusan tentu tidak sempurna di mata semua orang, namun ketika niat kita baik dan apa yang diupayakan adalah demi perkembangan murid-murid kita, InsyaAllah hasilnya akan luar biasa. Maka memang benar bahwa pendidikan sejatinya tidak statis, dia akan terus berkembang mengikuti kodrat dan zamannya. Langkah yang kemudian bisa dilakukan adalah keputusan seorang pemimpin pembelajaran, yang dalam hal ini adalah para guru bagaimana kita membawa pendidikan di sekolahnya mampu bergerak sejalan dengan perkembangan.
Future (Penerapan):
Setelah mempelajari ini, kelak di masa depan ketika insyaAllah saya menjadi pemimpin pembelajaran di lingkup yang lebih luas, yang bisa saya lakukan dengan lebih baik yaitu cara pandang saya melihat murid-murid saya. Bagaimana segala keputusan dalam setiap langkah saya sebagai pemimpin pembelajaran akan selalu berdampak pada mereka.