Rabu, 17 Desember 2014

"TOPENG"

Aku suka dengan senyummu, dulu. Senyum yang membuat hati setiap orang yang melihatnya senang..
Aku suka dengan gaya berbicaramu, dulu. Bicara yang selalu memiliki makna seperti layaknya petuah..
Aku suka sikapmu, dulu. Sikap yang selalu memandang segalanya dari sisi positif..
Aku suka itu..

Sekarang, senyummu, bicaramu, dan sikapmu, rasanya berbeda..
Senyummu kini, hanyalah garis tipis yang kau tampakkan tanpa menyalurkan energi positif. .
Bicaramu kini, hanyalah sederet kalimat yang kau kemas sedemikian rupa, namun itu keluhan..
Sikapmu kini, hanyalah seolah menampakkan kau kuat, namun nyatanya itu bukan dari hatimu..
Aku tak suka itu.
seperti memakai topeng saja.

Sini duduklah bersamaku dan bersamanya, akan ku ceritakan pada kalian.
sini minumlah segelas 'capucino dingin' bersamaku dan bersamanya, akan ku pahamkan pada kalian, tentang bagaimana dia bisa menjadi seperti itu. Ada banyak beban hidup yang dia alami.. Tetapi itu masih lebih baik. Setidaknya dia tidak benar-benar rapuh dan menjadi lemah...

Kalian bisa bertanya apa saja, nanti akan ku jawab segala pertanyaan tentang dia pada kalian. Namun jangan tanyakan satu hal ini "tidak adakah cara yg lebih bijak daripada yg dia lakukan?"
Karena, aku pun tak tahu jawabannya. Karena dia adalah aku. Karena dia adalah topengku.

Aku lah yg memakai topeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar