Minggu, 25 September 2016

Sepucuk surat untuk calon imanku 

Mas, apa kabar?
Apa masih ada aku di lantunan doa-doamu?
Apa selalu ada kita dalam perjalananmu ke masa depan?
Usahamu sudah sampai mana menujuku ?

Semoga kau tak tersesat atau salah alamat.
Seperti aku, kali ini aku salah.
Dia yg ku pikir itu kamu, rupanya bukan.
Aku telah salah alamat.

Maafkan aku Mas, aku telah patah hati karena orang lain yang bukan dirimu. Bukan jodohku.
Aku salah telah menaruh banyak harap padanya.
Aku salah karena berjalan menujumu tapi tersesat di dia.

Sekarang, setelah rasa pahit ini. Aku memutuskan berhenti. Berhenti salah sangka pada setiap lelaki yang berjanji akan datang menemui Bapakku.
Sekarang aku hanya akan menunggumu, yang tidak berjanji. Melainkan langsung menemui beliau saja.

Jika kelak kau bertemu denganku, kumohon datanglah langsung ke rumah. Jangan Ada janji yg seharusnya memang tak ada selain ikrar pada saat akad.
Aku hanya takut salah alamat lagi. Aku takut patah hati lagi. Dan segala luka itu akan membuatku merasa bersalah padamu.
Aku takut Allah kita tidak ridho.

Untuk Sekarang, doakan aku agar tetap istiqamah. Menjaga hati teruntuk padamu saja. Aku pun tentu akan mendoakanmu.

.
calon makmummu.

4 komentar: