Minggu, 07 Januari 2018

Tentang Dua Penjaga

Saya lebih suka menyimpan kenangan dalam tulisan dibanding dalam foto. Maka izinkan saya kali ini menuliskan tentang kalian.

Mungkin foto kita bertiga bisa dihitung jari, dan maafkan hanya 2 foto ini yang ku simpan. Hahaha. Tetapi kenangan yang dapat kutulis takkan bisa terhitung. Percaya dehh. hehe

Foto sebelum berangkat SM3T

Terimaksih kalian, 2 orang hebat yg kukenal sejak di bangku kuliah. Meski sebenarnya saya tak terlalu ingat bagaimana kedekatan pertemanan kita dulu, mungkin saya yang terlalu "pendiam" (uhuk) atau karena jumlah teman sekelas kita terlalu banyak (hampir mendekati angka 60) Hahaha.

Yang saya ingat dari Hamzah bahwa kita pernah satu gengk. Haha. Dan dari immangk bahwa kita pernah beberapa kali chat via inbox fb. Hmm.

Kita sempat berada pada jalur berbeda selepas sarjana, mencari jalan hidup masing-masing. Hingga akhirnya Tuhan memberi kesepatan  untukku mengenal kalian lebih dalam lagi. (Ceilehh)

Takdir mempertemukan kita dalam satu bingkai melalui program SM3T-PPG.
Kita memiliki visi yang sama "Mencerdaskan anak indonesia di pedalaman" cita-cita yang sangat mulia, meski sebenarnya dengan kecerdasan kalian yang di atas saya (uhuk) kalian bisa menjadi lebih hebat dari itu.

Kali ini selepas merasakan sekelas dengan kalian lagi. Ada banyak hal yang saya kagumi dari kalian berdua. Meski banyak hal yang menjengkelkan pula. Tentang cara keren kalian belajar dan alur-alur pemikiran yang begitu detail yang kalian miliki. Tentang segala pertanyaan apapun yang bisa kalian jawab tuntas maupun tentang terabaikannya saya oleh para kekasih kalian. Hahaha (Bukan ji cemburu nah)

Baru kali ini rasanya saya mau berteman (bersahabat) dengan lawan jenis. Karena pikirku masih terlalu fanatik "Tak ada persahabatan perempuan dan laki-laki tanpa adanya rasa suka". Entahlah sekarang saya masih berpikir demikian atau sudah tidak lagi. Maka izinkan saya menganggap kalian "Dua Penjaga" :)

Saya percaya ada turut andil kalian yang membuat seorang uni tidak se"pendiam" dulu lagi. Membuat saya tidak menutup diri lagi.

Maka dari ribuan hari yang sudah kita lewati, melalui tulisan ini saya mau mengucapkan terimakasih (karena secara langsung atau via chat sudah biasa). Terimakasih atas nasehat, untuk segala ilmu. Terimakasih telah mau mendengarkan keluh, curhatan, maupun omelan dari saya. Dan terimakasih telah membuat seorang uni bisa mencapai titik seperti sekarang.

Foto saat wisuda S.Pd.Gr.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar