Rabu, 25 Agustus 2021

Koneksi antar materi Modul 2.3

Peran Coach di sekolah

Sebagai seorang guru tentunya sering kita jumpai banyak kasus terkait murid. Kasus-kasus tersebut seringkali menjadi penghambat kemajuan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, respon cepat dari guru sangat diperlukan. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan proses Coaching.

Menurut Grant, 1999 Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.

Dari pengertian di atas, seorang guru dapat berperan menjadi coach dan  murid-muridnya berperan menjadi coachee. Guru tentunya dapat memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi murid-muridnya.

Sehingga dapat disimpulan bahwa peran guru sebagai coach di sekolah sangatlah penting agar murid dapat menemukan potensi diri dan mengembangkannya. Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar.


Keterkaitan materi Coaching dengan materi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Emosi dan Sosial

Pengembangan potensi murid yang berbeda-beda menjadi tugas seorang guru. Apakah pengembangan diri anak ini cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang guru. Pengembangan diri anak dapat dimaksimalkan dengan proses coaching. Selain itu, pengembangan potensi murid dalam hal Sosial-Emosional dan pengembangan kognitif nya tentu jiga dapat dilakukan dengan Pembelajaran diferensiasi di kelas dan Pembelajaran Sosial-Emosional dari pembiasaan yang dikembangkan oleh guru.

Dari sudut pandang pengembangan potensi inilah materi Coaching dapat dikaitkan dengan materi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional




Refleksi pemahaman materi Modul 2

Seperti yang kita ketahui telah dijelaskan sebelumnya bahwa dasar diluncurkannya program merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensinya, sesuai dengan filosofi pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. oleh sebab itu peran seorang coach (pendidik) adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Sehingga dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’ kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di sekolah. 

Di samping itu untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi murid, tidaklah cukup apabila murid hanya mengembangkan kemampuan akademiknya saja. Murid juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosionalnya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial-emosional berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun kehidupan  seseorang.

Begitu pula untuk memenuhi kebutuhan belajar murid di sekolah, maka diperlukan sebuah pembelajaran yang berpihak pada murid. Lewat  pembelajaran berdiferensiasi, murid tidak hanya akan dapat memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga akan dapat belajar tentang berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih utuh.


Bagaimana coaching dapat membantu profesi Anda sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid?

Coaching dapat membantu profesi saya sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid sebab proses coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam  dapat membuat murid melakukan metakognisi, serta pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam. Sehingga masalah-masalah pembelajaran yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat menurunkan potensi murid akan dapat diatasi..

Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama, hal ini tentu sesuai dengan pendidikan yang berpihak pada murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar