Hidup
lebih sulit dari ini
Perjalanan
dunia lebih jauh dari ini
Tantangan
lebih berat dari ini
Jika
dibandingkan dengan kehidupan
Perjalan
kali ini hanya beberapa persen saja
Tetapi
kita dapat mengambil pelajaran darinya
Mari
renungkan !!!
Di awal perjalanan
Kau butuh keberanian untuk memulai pendakian. Akan banyak
kekhawatiran-kekhawatiran yang kau ciptakan sendiri. Dan itu kebanyakan palsu.
Berlebihan saja, karena kenyataannya tidak sesuai dengan kekhwatiran mu di
awal. Itu hanya wujud ketidak percayaan dirimu saja. Seperti halnya kehidupan,
ketika akan mengambil sebuah langkah untuk sebuah pencapaian, kau selalu punya
kekhawatiran yang berlebih. Jalani sajalah, mulailah dari langkah awal,
selangkah demi selangkah hingga mencapai akhir.
“Kita tidak
akan menemukan Takdir, ketika belum mencoba”
Di perjalanan menuju
puncak
Jatuh berkali-kali itu bukan masalah buatmu, asal kamu bisa
bangkit dan melangkah kembali, mesti tertatih. Hanya butuh pegangan untuk kau
topangi saat kau akan berdiri dari jatuhmu. Ranting-ranting pohon misalnya,
bebatuan di dekatmu, atau seseorang yang di belakangmu memperhatikanmu
berjalan, dan siap dimintai pertolongan kapan pun. Seperti halnya kehidupan,
kau akan sering terjatuh beberapa kali, tidak penting seberapa kali kamu
terjatuh, asal kamu bisa bangkit dan tersenyum kembali. Bukan pura-pura tegar. Dan
kau akan semakin kuat jika ada orang-orang hebat bersama mu. Itulah perlunya
kebersamaan.
Tidak semua pendaki jatuh di tempat jatuh yang sama. Hanya
beberapa saja. Dan di tempat jatuh itu, tidak membuat orang lain jatuh dengan
keadaan yang sama bukan? Kau tahu kenapa? Karena setiap orang punya pertahanan
masing-masing. Punya kekuatan yang berbeda, dan kekuatan itu selalu sebanding dengan
rintangan yg diperolehnya. Seperti halnya kehidupan. Tuhan tidak akan membebani
hambanya di luar batas kemampuannya. Kau dipercaya bahwa kau mampu melewatinya.
Dan mengeluh selama perjalanan itu takkan membuahkan hasil apa-apa.
Bahkan hanya membuat langkahmu semakin berat. Berilah harapan-harapan di setiap
langkah kecilmu selama perjalanan, itu akan sangat membantu. Seperti itulah
kehidupan. Itulah sebabnya aku paham sekarang, begitu banyak petuah-petuah yang
mengajarkan untuk tidak mengeluh. Rupanya seperti itu.
“Berjalan
sajalah. Karena jika kau berhenti, hanya akan memperlambat pencapaian tujuanmu”
Di puncak Pendakian
Kau harus tahu rasanya sampai di puncak. Ketika telah sampai
pada tujuan, segala keluh mu di perjalanan akan terbayar. Jika ilmu perdagangan dianalogikan disini,
kau akan mendapatkan banyak persentase keuntungan. Alam membeli jerih payahmu
dengan harga yang lebih besar dari yang kau tawarkan. Seperti halnya kehidupan.
Dari sini kau bisa belajar tentang kesyukuran bukan? Bagaimana Tuhan
menyediakan hal yang lebih besar daripada apa yang kita inginkan. Semuanya
terbayar, bahkan lebih.
“Akan
selalu ada balasan untuk setiap jerih payah yang diikhlaskan. Tidak ada yang
sia-sia. Percayalah”
Gambar 3. Puncak Gunung Bawakaraeng
Di perjalanan pulang
Ada banyak cerita, ada banyak pengalaman
yang akan kau bawa pulang. Untuk segera kau bagi, agar banyak orang-orang yang
bisa mengambil pelajaran dari perjalanan mu, atau bahkan ingin ikut menapaki
langkahmu dan mengikuti jejakmu. Langkahmu akan semakin pasti menuju pulang
karena kau telah meninggalkan rumah terlalu lama, hingga kau tahu bagaimana
rasanya rindu rumah, agar ketika di rumah kau dapat selalu bersyukur telah
memiliki tempat yang teduh untuk mu beristirahat di setiap lelahmu dalam
perjalanan. Seperti halnya kehidupan. Kau harus tahu kemana tempatmu pulang,
tempatmu bercerita dan berteduh menemukan ketenangan.
“Karena
dengan melakukan perjalanan, kau akan tahu bagaimana rasanya rindu Rumah”
Jika kau belum memahaminya
dalam perjalanan hidupmu,
Cobalah di jalan pendakian.
Kamu akan memahami banyak
hal.
Dan mereka semua saling
berkaitan.
Kau hanya butuh merenung
untuk menghubungkannya.
Silahkan mencobanya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar