Maaf…
Untuk
rasa yang tertahankan
Yang
terpaksa harus ku hindari
Meski
kadang hati ini berkecamuk
Menepi,
tersembunyi, dan tak mengerti
Terimakasih
. . .
Untuk
sebuah rasa yang dulu
Yang
kini masih kau ibakan padaku
Meski
kadang ingin ku angkat kau dari rasa itu
Menghapus,
melupakan, dan tak mau peduli
Kini
. . .
Kau
benar-benar ingin pergi
Meninggalkan
rasa yang tertinggal
Meski
terasa ada rasa bersalah disini
Ku
biarkan, meredup, dan tak merasa lagi
Biarkan
. . .
Waktu
menjawab sebuah tanya ini
Pada
segelintir misteri dalam sebuah rasa
Meski
harus menentang logika dan hati
Ku
ijinkan, menggema, dan tak terdengar
Karena hati ini hanya berusaha menahan rasa
Agar ia tak membara membakar hati ini
Untuk semakin berharap pada hati yang memautku
Karena hati ini hanya berusaha menjaga rasa
Agar ia tak menempatkannya di hati mu
Namun ku simpan untuk sebuah nama di Lauh Makhfudz
Yaa,, hanya untuk menjaga rasa …
ku biarkan hati berteman sepi
agar hati tetap disini, tetap menjadi milikku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar